Jumat, 14 Agustus 2015

Biarkan Zaid!



Seorang siswa diundang untuk belajar nahwu. Ketika dia hadir, dia mengamati guru nahwu menerangkan contoh: "Jaa’a zaidun, dlaraba zaidun amran, haddatsa zaidun amran haditsan". Maka perasaannya terganggu atas ucapan contoh contoh tersebut. Sehingga dia bersyair:
لا إلى الــنَّحو جئتكم            لا ولا فـــيــه أرغبْ

دعُــوا زيْـدًا وشَــأنه            أينـما شـَـاء يـذهـبْ

أنا مَالي وما لامريء           أبدَ الــدَّهر يُـضْربْ
"Tidaklah aku datang belajar nahwu. Tidak! Aku tidak menyukainya!
Sudah tinggalkan saja Zaid dengan segala tingkah polahnya. Di manapun dia mau silahkan, pergi juga gak pa pa.
Yang aku sayangkan adalah kenapa orang itu selalu dan selalu dipukul!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar