Selasa, 18 Agustus 2015

Di belakang laki laki yang sukses, ada seorang wanita yang cerewet



Faedah beristri cerewet

1.       Menjadikan lisan suami selalu berdzikir kepada Allah sepanjang hari dengan berucap Hasbiyyallahu wa ni’mal wakiil.
2.       Membantu suami menjaga mata karena dia pasti benci sesuatu yang berjenis wanita.
3.       Membantu suami selalu silaturrahim karena sepanjang hari dia akan bersama ibunya.
4.       Membantu suami menjaga berat badan karena sikap istri membuat tidak enak makan.
5.       Dan setelah cerai, suami akan mendapat waktu dan konsentrasi  yang penuh dalam bekerja yang menyebabkan dia akan sukses.

Ada Ulasan di balik ucapan



Berikut beberapa latar belakang tujuan kalam khabar dari perspektif mutakallim:
1.       إظهار الاسترحام والاستعطاف menunjukkan permintaan rasa belas kasihan, seperti ucapan Musa AS: {رب إني لما أنزلت إلي من خير فقير} [القصص: 24] "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat berhajat kepada sebarang rezeki pemberian yang Engkau berikan". Alasan: Karena mukhatab adalah Allah SWT Yang Maha Mengetahui sesuatu yang bersifat rahasia dan lebih samar,, jadi tidak mungkin bertujuan Faidah atau Lazimul Faidah. Tapi kalam ini bertujuan menunjukkan rasa permohonan belas kasihan.
2.       إظهار الفخر menunjukkan keangkuhan. Seperti contoh:
أنا القائد الحامي الذمار وإنما *** يدافع عن أحسابهم أنا أو مثلي
Akulah penjaga kehormatan, dan hanyalah..
Aku atau setingkat denganku yang menjaga kehormatan mereka…
3.       إظهار الفرح menunjukkan kebahagiaan, seperti ucapan ahli surga:
 {وقالوا الحمد لله الذي صدقنا وعده وأورثنا الأرض نتبوأ من الجنة حيث نشاء فنعم أجر العاملين} [الزمر: 74]
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal".
4.       إظهار الأسى والحزن menunjukkan rasa sedih dan putus asa seperti ucapan Mutanabbi meratapi saudarinya Saufuddaulah:
ذهب الذين يعاش في أكنافهم *** وبقيت في خلف كجلد الأجرب
Telah pergi manusia manusia yang menjadi tumpuan. Sedangkan engkau masih langgeng di belakang bagai kulit yang sakit cacar.
5.       التوبيخ mengolok olok. Seperti ucapan kaum mukminin kepada kaum munafiqin di padang Mahsyar.
ينادونهم ألم نكن معكم؟ قالوا: بلى ولكنكم فتنتم أنفسكم وتربصتم وارتبتم وغرتكم الأماني حتى جاء أمر الله وغركم بالله الغرور} [الحديد: 14]
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu
6.       Mengingatkan, seperti mengucapkan kalimat "لا إله إلا الله محمد رسول الله" di depan orang yang sekarat.



Ulasan Singkat Ilmu Ma'ani



Ilmu Ma’ani dalam ulasan singkat

الإسناد: هو ضم كلمة أو ما يجري مجراها إلى أخرى، بحيث يفيد الحكم بأن مفهوم إحداها ثابت لمفهوم الأخرى، أو منفي عنها.

Isnad: Gabungan kata yang membawa pesan penetapan atau peniadaan sesuatu kepada sesuatu yang lain.

الخبري: نسبة إلى الخبر، وهو ما يحتمل الصدق والكذب لذاته؛ أي: احتمال الصدق والكذب في الكلام الخبري حيث إنه خبر

Kalam Khabar: adalah kalam yang bisa benar dan salah (bohong). Pengertian ini tanpa melihat sumber kalam khabar. Tapi bila melihat sumber berita atau kalam khabar maka terdapat tiga kategori, yaitu:
1.       Tidak mengandung kecuali kebenaran, yaitu kalam Allah SWT dan kalam Rasulillah SAW.
2.       Tidak mengandung kecuali kebohongan, yaitu seperti ucapan para nabi palsu.
3.       Bisa mengandung kedua duanya, yaitu ucapan manusia biasa.
Kalam khabari juga bisa bermakna kalam yang bersifat positif atau negatif. Kalam positif seperti contoh: "زيد قائم" Zaid berdiri, sedangkan kalam negative seperti contoh: "زيد ليس بقائم" Zaid tidak berdiri.
Purpose atau tujuan Kalam Khabar ada dua:
1.       فائدة الخبر” maksud istilah ini adalah kalam khabar diucapkan dengan tujuan memberi pengertian kepada mukhatab isi ucapan yang belum diketahui sebelumnya. Seperti contoh: "نجح زيد" Zaid telah sukses, bagi orang yang belum mengerti kesuksesan Zaid.
2.       "لازم فائدة الخبر" maksud istilah ini adalah memberi kabar seseorang yang sebenarnya sudah mengerti bahwa dia/mukhatab memang tahu dan mengerti isi berita. Seperti contoh: "أنت صاحب هذه الدار" Engkaulah pemilik rumah ini!.
Terkadang juga mukhatab yang sudah mengerti ditempatkan seperti orang yang tidak mengerti sam sekali karena dia dianggap belum melaksanakan konsekwensi dari apa yang dia mengerti. Seperti contoh: "إن الموت حق" diucapkan bagi seseorang yang senang maksiat.