Selasa, 18 Agustus 2015

Ada Ulasan di balik ucapan



Berikut beberapa latar belakang tujuan kalam khabar dari perspektif mutakallim:
1.       إظهار الاسترحام والاستعطاف menunjukkan permintaan rasa belas kasihan, seperti ucapan Musa AS: {رب إني لما أنزلت إلي من خير فقير} [القصص: 24] "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat berhajat kepada sebarang rezeki pemberian yang Engkau berikan". Alasan: Karena mukhatab adalah Allah SWT Yang Maha Mengetahui sesuatu yang bersifat rahasia dan lebih samar,, jadi tidak mungkin bertujuan Faidah atau Lazimul Faidah. Tapi kalam ini bertujuan menunjukkan rasa permohonan belas kasihan.
2.       إظهار الفخر menunjukkan keangkuhan. Seperti contoh:
أنا القائد الحامي الذمار وإنما *** يدافع عن أحسابهم أنا أو مثلي
Akulah penjaga kehormatan, dan hanyalah..
Aku atau setingkat denganku yang menjaga kehormatan mereka…
3.       إظهار الفرح menunjukkan kebahagiaan, seperti ucapan ahli surga:
 {وقالوا الحمد لله الذي صدقنا وعده وأورثنا الأرض نتبوأ من الجنة حيث نشاء فنعم أجر العاملين} [الزمر: 74]
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal".
4.       إظهار الأسى والحزن menunjukkan rasa sedih dan putus asa seperti ucapan Mutanabbi meratapi saudarinya Saufuddaulah:
ذهب الذين يعاش في أكنافهم *** وبقيت في خلف كجلد الأجرب
Telah pergi manusia manusia yang menjadi tumpuan. Sedangkan engkau masih langgeng di belakang bagai kulit yang sakit cacar.
5.       التوبيخ mengolok olok. Seperti ucapan kaum mukminin kepada kaum munafiqin di padang Mahsyar.
ينادونهم ألم نكن معكم؟ قالوا: بلى ولكنكم فتنتم أنفسكم وتربصتم وارتبتم وغرتكم الأماني حتى جاء أمر الله وغركم بالله الغرور} [الحديد: 14]
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu
6.       Mengingatkan, seperti mengucapkan kalimat "لا إله إلا الله محمد رسول الله" di depan orang yang sekarat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar